Memaafkan U2

Tanggal 1 Desember lalu, U2 merilis album studio ke-14 mereka, berjudul “Songs of Experience’, sebuah sekuel dari album “Songs of Innocence” (2014) yang menggemparkan dunia karena album itu dirilis secara gratis dan hadir tanpa diundang di laman iTunes tiap orang. Album yang baru dirilis beberapa hari ini melalui proses yang sangat panjang, dan beberapa kali… Read more Memaafkan U2

Joget Bersama Para Bajingan

Ketika band Queens of The Stone Age (QoTSA) merilis lagu “The Way You Used To Do” pada tanggal 15 Juni 2017 lalu, saya sudah menebak, Josh Homme (Kyuss, QoTSA, Them Crooked Vultures, Eagles of Death Metal) dan kawan-kawan akan melakukan perubahan dari gaya bermusik mereka. Dari hasil pencarian lewat Google, saya baru tahu bahwa untuk… Read more Joget Bersama Para Bajingan

Setan-setan Keras Kepala

Kurus kerempeng, kumal, dan selalu mengenakan topi yang dipakai secara terbalik. Nampaknya itu yang melekat di kepala orang-orang yang mengenal saya di jaman SMA. Masa-masa dimana saya berbuat sesuka saya, tak peduli itu populer ataupun tidak. Waktu dimana saya mendengarkan semua jenis musik yang saya temui. Mendengarkan Rhoma Irama hingga Edane, Limp Bizkit hingga Bjork.… Read more Setan-setan Keras Kepala

Kala Bono Datang Bertamu

Kemarin saya seperti jutaan manusia di planet bumi lainnya, terkejut lantaran U2 secara tiba-tiba merilis album baru, album ke-13 bertajuk Songs Of Innocence. Mereka menggandeng (atau digandeng?) oleh Apple dalam merilis album ini, gratis. Gratis dalam artian jika anda adalah satu dari 500 juta pengguna iTunes, maka secara otomatis album ini sudah ada di daftar… Read more Kala Bono Datang Bertamu

Tambah Volumenya, Mas! Pol!

Tujuh tahun adalah waktu yang cukup lama bagi sebuah band yang baru punya satu album untuk kemudian merilis album kedua. Waktu yang teramat panjang bagi sebuah band rock untuk mengumpulkan ide dan materi di sela-sela jadwal tur dan manggung di sana-sini. Tapi juga waktu yang sangat luang bagi mereka untuk disorientasi, jenuh dan amnesia. Adalah… Read more Tambah Volumenya, Mas! Pol!

Untung Ada Muse!

Puluhan tahun lalu atau lebih tepatnya tiga puluh dua tahun lampau, Queen sukses mengisi suara dengan drum, bass, synthesiser dan tentu saja vokal emasnya Freddie Mercury mengiringi fim ‘Flash Gordon’. Film ini adalah satu dari dua film yang pernah diisi soundtracknya oleh band ini, yang satunya adalah film ‘Highlander’. Nah, jika ‘Flash Gordon’ dibuatkan sekuel… Read more Untung Ada Muse!

Bali Vanili dan Igor Tamerlan

Bagaimana saya harus memanggil anda? Baiklah, kiranya saya akan memanggil anda dengan sebutan Pak Igor. Bapak, karena anda seumuran dengan ayah saya. Jujur, saya tak mengenal Pak Igor secara pribadi. Bahkan tahu nama bapak juga baru pas istirahat siang tadi di kantor, saya dengan bantuan google akhirnya menemukan Bapak. Berawal dari mimpi tadi malam, yang… Read more Bali Vanili dan Igor Tamerlan

SDM: Pearl Jam, No Code

Jaman SMA dulu, selain menggemari Nirvana seperti kebanyakan anak muda (baca: remaja, dulu belum ada istilah ABG), saya juga menyenangi Pearl Jam. Bahkan kesukaan saya melebihi kesukaan saya pada Nirvana. Album ‘No Code‘ dari Pearl Jam yang dirilis pada tahun 1996 ini baru saya miliki pada tahun 2000. Jaman dulu, adalah masa peralihan. Toko kaset… Read more SDM: Pearl Jam, No Code

Kala Eddie Vedder Dimabuk Cinta

Saya suka dengan Nirvana, namun saya cinta Eddie Vedder. Ucapan itu saya ucapkan kala masih duduk di bangku SMA. Karena tidak seperti “rivalnya”, Kurt Cobain, Eddie Vedder –bersama Pearl Jam tak membiarkan diri mereka untuk dikuasai oleh industri. Kurt boleh saja jadi model anti kemapanan bagi para remaja kala itu, tapi Eddie adalah pemberontak sejati.… Read more Kala Eddie Vedder Dimabuk Cinta