Oh
Pernah sampeyan ngomong ndremimil panjang lebar kali tinggi, ngalor ngidul ngetan mbalik ngulon, kesana-kemari dengan penuh berapi-api untuk lalu merasa masygul bin kecewa dengan lawan bicara karena dia hanya merespon dengan satu kata, yaitu “oh”? Mangkelke, alias menyebalkan. Lebih-lebih ketika kita sebagai komunikator mengharapkan respon dari komunikan secara komprehensif. Bahkan dengan jawaban “oh” tadi, kita… Read more Oh