Huma(n)s

Ngomong-ngomong soal humas, as humans. Kopi sore kali ini belumlah dingin, tapi saya ingin cepat-cepat meneguknya hingga tandas habis. Semacam butuh asupan kafein sebanyak-banyaknya dalam tempo singkat. Lalu, saya meracik gelas kedua, lagi-lagi Gayo. Tubruk, kesukaan saya. Layar gawai saya masih menyala, di sana terpampang salah satu pesan dari rekan saya, yang mempertanyakan peran kehumasan… Read more Huma(n)s

Untukmu

(Tulisan ini telah mengalami beberapa kali perubahan) Tadi pagi saya mendapatkan kiriman warta melalui gawai saya, tentang seorang penulis kondang yang memutuskan untuk menghentikan seluruh penerbitan buku-bukunya dengan alasan ketidakadilan aturan perpajakan terhadap profesi penulis. Saya lalu menyambangi laman akun sosial media penulis tersebut di sini dan di sini, dan membaca detil keluh-kesahnya. Emosional, namun… Read more Untukmu

Jika Fasilitas Amnesti Pajak Tidak Nampak Menarik Untuk Anda, Kemungkinan Besar Amnesti Pajak Memang Bukan Untuk Anda

Beberapa waktu belakangan, media massa, terutama yang online, ramai dibicarakan soal amnesti pajak. Bahkan dua hari ini, muncul kehebohan netizen (warga internet) dan muncul tagar #StopBayarPajak yang saya tangkap sebagai upaya penolakan terhadap program pemerintah di bidang fiskal ini. Sebagai orang yang bekerja di kantor pajak, apa yang dihebohkan oleh netizen itu sejatinya juga ada… Read more Jika Fasilitas Amnesti Pajak Tidak Nampak Menarik Untuk Anda, Kemungkinan Besar Amnesti Pajak Memang Bukan Untuk Anda

Obyektifikasi

Kemarin adalah hari Kartini. Hari nasional yang ndak termasuk hari libur, yang sudah dirayakan entah sudah berapa kali tiap tahunnya, dengan pemaknaan yang berbeda-beda oleh tiap individu, selain yang diajarkan lewat bangku sekolah dan kemungkinan-kemungkinan penafsiran berbau intelektual tentangnya ketika diperlukan. Buat saya pribadi, yang pertama terlintas di benak saya ketika hari Kartini, adalah kebaya.… Read more Obyektifikasi

Masturbatif

Kata itu memang belakangan sering saya tuliskan, dan ada beberapa kawan yang menanyakan maksud saya menggunakannya. Sebenarnya sederhana, yaitu semacam usaha untuk memuaskan diri sendiri. Tidak, saya tidak bilang usaha untuk memuaskan diri sendiri itu keliru ataupun salah.

Duka

Kematian adalah hal yang biasa bagi makhluk bernyawa macam kita ini, bahkan merupakan suatu kepastian. Yang saya yakin sampai saat ini belumlah ada yang mampu menghindar. Kita pasti akan mati. Pelan-pelan lantaran sakit atau tiba-tiba karena musibah. Terdiagnosa dan teramal atau terkesan mendadak tanpa aba-aba. Kematian itu hal yang biasa, yang rumit itu tafsirnya. Kematian… Read more Duka

Lembur

Akhirnya saya menulis opini pribadi saya mengenai kebijakan baru di instansi tempat saya bekerja yang mulai hari ini mewajibkan pegawainya untuk memperpanjang jam kerjanya selama 2 jam per hari, dari jam 07:30 sampai dengan jam 19:00. Tentu saya sadari pembaca blog ini tak semuanya satu pekerjaan dengan saya, sehingga wajar saja jika ada yang merespon… Read more Lembur

Yang Tak Tergadai

Bagi orang kantoran, hari senin jamak dimusuhi, bahkan dibenci. Hadir sebagai hari yang datang merusak liburan, tak peduli apakah akhir pekan dihabiskan untuk piknik ataupun hanya leyeh-leyeh meluruskan punggung tiduran di rumah, seperti yang rutin saya lakukan. Lalu apa yang lebih menyebalkan melebihi hari senin? Jawabnya adalah rapat pagi jam 08:00 di kantor, di hari… Read more Yang Tak Tergadai