Andai Saja Berbahagia Itu Bisa Diraih Semudah Cukup Dengan Mengingatnya

Baik di Facebook, Twitter, Instagram, WhatsApp, SMS, atau lainnya, saya yakin kita semua sudah terpapar dengan kalimat semacam: “Jangan lupa bahagia!”. Kalimat yang dimaksudkan sebagai kalimat motivasional, tentu saja. Dan sebagaimana dengan kalimat motivasional pada umumnya, kalimat tersebut menurut saya hanyalah omong kosong belaka. Kata bahagia menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring diterjemahkan… Read more Andai Saja Berbahagia Itu Bisa Diraih Semudah Cukup Dengan Mengingatnya

Huma(n)s

Ngomong-ngomong soal humas, as humans. Kopi sore kali ini belumlah dingin, tapi saya ingin cepat-cepat meneguknya hingga tandas habis. Semacam butuh asupan kafein sebanyak-banyaknya dalam tempo singkat. Lalu, saya meracik gelas kedua, lagi-lagi Gayo. Tubruk, kesukaan saya. Layar gawai saya masih menyala, di sana terpampang salah satu pesan dari rekan saya, yang mempertanyakan peran kehumasan… Read more Huma(n)s

Blog Versus Micro-Blogging

Saya makin yakin bahwa menulis dan membaca adalah dua hal yang sebanding dan sebangun. Normalnya, makin banyak membaca, makin banyak pula hal yang bisa ditulis. Belakangan saya memang jarang sekali membaca (baca: tidak pernah). Banyak alasan yang bisa saya bualkan, tapi kemalasanlah alasan sebenar-benarnya. Saya bukan penulis yang tulisannya nyangkut di surat kabar, atau novelnya… Read more Blog Versus Micro-Blogging

Ngendonesia: Sebuah Catatan

Kata sebenarnya adalah Indonesia. Negara kita. Hanya saja dalam keseharian lisan kita, akan lebih nyaman menyebutnya dengan endonesia. Dengan “e”, bukannya “i”. Dengan demikian bisa dibilang “ngendonesia” mempunyai makna meng-Indonesia. Meng-Indonesia bisa punya banyak arti. (Usaha) menjadi Indonesia, melakukan sesuatu dengan cara Indonesia, berpikir dengan pola pikir atau sudut pandang (orang) Indonesia, atau segala sesuatu… Read more Ngendonesia: Sebuah Catatan